BAB I
PENDAHULUAN
A.
TUJUAN PENULISAN
Penulisan bertujuan untuk penelitian
usaha apotek zahra yaitu:
1.
Memahami administarasi management farmasi di apotek.
2.
Memahami setiap pengadaan / inventori, penyimpanan, distribusi, dan
penyerahan perbekalan farmasi di apotek.
3.
Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi strengths/weaknesses
dan opportunities/treaths perusahaan apotek.
4.
Menganalisa strategi apa yang dapat digunakan dalam bisnis Apotek
berdasarkan faktor-faktor strengths/weaknesses dan opportunities/treaths
perusahaan yang didapat.
B.
LATAR BELAKANG
Pengadaan obat dan distribusi obat merupakan
salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang penting karena obat merupakan faktor
penting pendukung kesehatan. Oleh kerena itu, apotik menjadi salah satu
pendistribusi obat keberadaannya diatur oleh pemerintah.
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagian
bentuk unit pelayanan kesehatan apotek yang menyediakan baik obat – obatan
maupun alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
922/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin
Apotek, memberikan batasan tentang Apotek yaitu suatu tempat penyaluran
pembekalan farmasi kepada masyarakat. Dalam hal ini pembekalan farmasi yang
dimaksud adalah obat, bahan obat, obat asli indonesia
( Obat tradisional ), alat kesehatan dan kosmetika.
( Obat tradisional ), alat kesehatan dan kosmetika.
Pelayanan kesehatan adalah setiap usaha yang
diselenggarakan secara sendiri atau bersama – sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta,
dalam bentuk pelayanan perorangan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai
bentuk pelayanan kesehatan berhubungan satu sama lain membentuk suatu jaringan
yang saling terkait menjadi satu kesatuan yang utuh dan terpadu yang disebut
sistem pelayanan kesehatan.
Suatu sistem pelayanan kesehatan dikatakan baik, bila struktur dan
fungsi pelayanan kesehatan dapat dihasilkan pelayanan kesehatan yang memenuhui
persyaratan, yaitu : tersedia, adil dan merata, tercapai, terjangkau, dapat
diterima, wajar, efektif, efesien, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, bermutu,
dan berkesinambungan.
Manajemen strategi (strategic management)
menurut Hunger J David & Thomas L Wheelen dalam bukunya berjudul Manajemen
Strategis hasil alih bahasa oleh Julianto Agung (2003.4) dari judul aslinya:
Strategic Management adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Sedangkan menurut Fred R
David dalam bukunya berjudul Strategic Management Concepts diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia oleh Ahmad Lukman & Melvi (2003.5) dapat didefinisikan
sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
Formulasi strategi melibatkan penetapan
serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi
strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT: mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan
kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
SWOT merupakan singkatan dari strength
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman).
Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal
organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
Kekuatan (strength): merupakan suatu kondisi,
perusahaan mampu melakukan semua tugasnya sangat baik (diatas rata-rata
industri). Kelemahan (weakness): merupakan suatu kondisi, perusahaan kurang
mampu melaksanakan tugasnya secara baik di karenakan sarana dan prasarananya
kurang mencukupi. Peluang (opportunity): merupakan suatu potensi bisnis atau
setiap peluang dan kesempatan menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan
yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh
pihak manapun. Ancaman (threats): merupakan suatu keadaan, perusahaan mengalami
kesulitan yang disebabkan persaingan yang jika dibiarkan maka perusahaan akan
mengalami kesulitan dikemudiaan hari.
C. RUMUSAN MASALAH
Penulisan bertujuan untuk penelitian usaha apotek zahra
yaitu:
1.
Bagaimanakah administarasi management farmasi di apotek.
2.
Bagaimanakah
pengadaan / inventori, penyimpanan, distribusi, dan penyerahan perbekalan
farmasi di apotek.
3.
Strategi apa yang dapat digunakan dalam bisnis Apotek berdasarkan
faktor-faktor strengths/weaknesses dan opportunities/treaths perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH APOTEK
Apotek Zahra merupakan suatu badan usaha swasta milik perseorangan
yang didirikan pada tanggal 1 April 2009, dengan surat izin apotek Nomor
440/09/Apt.III/2009. Apotek Zahra berlokasi di jalan Adiwerna No.692, Tegal.
Apotek Zahra didirikan oleh Meikha Nurliani,S.Farm.Apt bersama suaminya Novian Ardhiansyah
Yusuf, ST.MBA.
Kata Zahra berasal dari bahasa arab yaitu Zahro yang artinya bunga, dimaksudkan agar Apotek Zahra dapat memberikan harum dihati para
konsumenya dan juga supaya menjadi usaha berkembang seperti arti itu sendiri,
maksudnya dengan adanya apotek ini diharapkan bisa menjadi sesuatu yang dapat
memberikan warna baru kepada para pasien ataupun pembeli untuk mendapatkan obat
obatan dengan harga yang terjangkau, berkualitas dan bermanfaat.
Dalam pengoperasianya, Apotek Zahra mempunyai
visi dan misi, yaitu:
¨
Visi Apotek Zahra
Menjadi Apotek Mitra terpercaya bagi kalangan Medis dan
Non Medis Di Kabupaten Tegal
¨
Misi Apotek Zahra
-
Menyediakan obat dan alkes yang terjamin kualitasnya dengan harga
kompetitif
-
Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, & selamat
-
Memberikan informasi yang benar & terkini pada pelanggan
Moto Apotek Zahra Terpercaya dan menentramkan.
Dalam hal ini
B. STRUKTUR ORGANISASI APOTEK ZAHRA
Struktur Organisasi Apotek Zahra.
C. KEGIATAN PENGADAAN /
INVENTORI, PENYIMPANAN, DISTRIBUSI, DAN PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI
1.
SOP Stock Opname
Stock opname merupakan perencanaan untuk melakukan pengadaan obat
di Apotek Zahra. Pelaksanaanya yaitu dengan memeriksa stok
persediaan barang yang berada di etalase dan gudang. Setelah memeriksa, mencatat jumlah barang di
daftar atau lembar produk dari setiap etalase dan gudang. Kemudian
barang-barang yang stoknya kurang dari stok minimal direkap setiap etalase dan
gudang. Selain itu, fungsi stok opname adalah untuk mencatat ED masing – masing
obat. Jika ada
barang-barang dengan Exp. Date kurang dari 6 bulan maka dipisahkan untuk
diretur.
2.
SOP Pengadaan Barang ( Order )
·
Rekap terlebih dahulu barang yang kritis atau sudah habis dari
stock opname
·
Buat rencana untuk order ke PBF
·
Periksa rencana untuk ordener ke PBF
·
Tulis pesan order ( SMS ) ; tanggal order ditulis dilembar rekap
order dan diberi tanda V dikanan atas
·
Periksa pesan ( SMS ) order dan SP
·
Jika ada PBF yang kosong, buat rencana perubahan order
·
Dan setelah barang sudah datang, pada bagian bawah rekap order
diberi tanda “SK” (sudah dikirim) dan jika barang tidak terkirim ditandai “X” (
silang ).
3.
SOP Penjualan Langsung ( Tunai )
Senyum, salam dan sapa itulah yang harus dilakukan pertama kali
pada saat konsumen (pembeli) masuk ke Apotek Zahra. Mencatat permintaan maupun
menyiapkan permintaan dari konsumen tersebut dengan senang hati, kemudian
memeriksa ketersediaan barang tersebut. Memberikan obat pesanan pelanggan
dengan memberikan informasi tentang harga, indikasi, aturan minum, dsb. Sebelum
menghitung total harga yang harus dibayarkan oleh pihak konsumen, sebaiknya
menawarkan dahulu obat – obat yang mungkin akan dibeli oleh pelanggan tersebut.
Konsumen membayar sejumlah total harga obet tersebut, kemudian menginput ke
computer pada file penjualan. Tidak lupa
untuk selalu memberikan senyum dan ucapan terima kasih kepada pelanggan
tersebut.
4.
SOP Penerimaan Barang – Penyimpanan
Penerimaan barang di Apotek Zahra
dilakukan dengan :
·
Barang dari PBF
·
Priksa kesesuaian faktur dengan fisik barang
·
Jika faktur tidak termasuk fisik barang maka retur ke PBF
·
Jika faktur sudah termasuk fisik barang maka TTD faktur dan stempel
( tanggal dan nama )
·
Jika jenis faktur kredit atau konsinasinya maka faktur asli ke PBF
copy faktur yang ( 1 lembar ) untuk Apotek Zahra kemudian di input ke sistem dalam komputer.
Faktur
(nota pembelian) adalah bukti pembelian
yang telah dilakukan oleh Apotek Zahra kepada PBF. Faktur ini terdiri dari beberapa lembar. Lembar pertama adalah lembar (
halaman ) asli, lembar faktur pertama ini diberikan kepada Apotek jika Apotek
sudah membayar/melunasi total seperti yang tercantum di dalam faktur tersebut.
Lembar kedua dan ketiga digunakan untuk pengarsipan PBF tersebut, sedangkan
lembar ke 4 diberikan kepada Apotek sebagai bukti pembelian (penerimaan) barang
yang dilakukan oleh pihak Apotek.
·
Jika jenis faktur tunai maka bayar kemudian faktur asli
di TTD dan tanda lunas oleh PBF lalu faktur asli untuk Apotek Zahra, kemudian di
input ke sistem dalam komputer.
·
Hasil input faktur pembelian kemudian dicetak sebagai
Bukti Penerimaan Barang (BPB).
·
Bukti Penerimaan Barang (BPB) kemudian di cek, jika
sesuai copy faktur dan BPB di arsipkan pertanggal terima.
Hal – hal yang termuat dalam Bukti Penerimaan Barang
(BPB) yaitu:
a. Nama PBF
b. Tanggal terima
c. Tanggal faktur
d. Nama barang
e. Jumlah barang
f. Harga barang
g. ED barang
h.
Admin yang menginput
5.
SOP Mutasi Barang
Mutasi barang yang ada pada gudang untuk diletakkan pada etalase,
yaitu dengan cara:
-
Buatlah daftar barang yang akan dimutasi
-
Siapkan barang yang akan di mutasi dari gudang
-
Kemudian barang di mutasi ke etalse
6.
Pengarsipan Faktur
Dalam pengarsipan faktur perlu deperhatikan langkah-langkah yang
baik dan teliti, agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memasukkan
faktur.langkah yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1.
Faktur dan BPB yang sudah dicek
dan sesuai masuk dalam kotak faktur ok.
2. Faktur ok di pisahkan berdasarkan tanggal dan
bulannya, kemudian dimasukan ke kotak sesuai dengan tanggal terimanya .
7.
SOP Pembayaran Hutang ( Ke PBF )
Pembayaran faktur pembelian dilakukan setelah jatuh
tempo pembayaran tersebut terlewati. Jatuh tempo pembayaran faktur tersebut ada
berbagai macam yaitu 7 hari, 14 hari, dan jug aada yang 30 hari tergantung
PBF masing – masing.
Pada saat pembayaran tersebut, PBF akan
menunjukan faktur asli yang kemudian akan di cek dengan copy faktur oleh
petugas Apotek. Petugas Apotek ini mengambil
copy faktur pada kotak tanggal masing
– masing.
Pengecekan dilakukan antara faktur asli dan
copy faktur PBF, jika tidak sesuai maka akan ada pemberitahuan kepada
sales PBF tersebut. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya adanya
retur barang, ketidaksesuaian harga maupun diskon obat tersebut.
Setelah pengecekan ternyata tidak ada masalah
( sesuai ) maka PSA akan membayar sejumlah yang ada pada faktur tersebut. Sales
PBF akan menghitung uang yang diberikan oleh pihak apotek untuk selanjutnya
sales PBF tersebut akan memberitanda pelunasan dan tanggal pelunasan pada
faktur tersebut. Faktur asli akan diserahkan kepada pihak apotek sebagai bukti
bahwa faktur pembelian tersebut telah dibayarkan oleh pihak apotek.
Faktur yang sudah dibayar ini akan diletakkan
pada kotak faktur lunas untuk selanjutnya akan di input pelunasanya pada
computer. Petugas apotek mengecek kelengkapan faktur tersebut (faktur asli dan
copian faktur) sebelum melunasi penginputan dikomputer. Setelah faktur diinput
pelunasan pada computer, faktur akan disimpan pada kotak lunas bulan tersebut.
8.
Retur Obat Ke PBF
Apabila ada barang rusak,tidak sesuai pesanan dan mendekati exp
date maka hal yang harus dilakukan menghubungi sales PBF, mengambil kopian
faktur, membuat bukti retur, dan barang diserahkan ke sales PBF.
D. ANALISA SWOT.
1. Situasi dan
Kondisi Apotek Zahra (Analisis SWOT)
Untuk mengetahui situasi dan kondisi apotek
Zahra dilakukan dengan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor-faktor
Internal yaitu Strength dan Weakness, dan juga faktor Eksternal yaitu Opportunity dan
Threat.
Faktor Internal Apotek Zahra
1. Strength (kekuatan).
·
Apotek Zahra telah memiliki perizinan, kewajiban pajak
serta retribusiusaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga bila ada
pemeriksaan dari petugas maka Apotek Zahra telah mengantongi izin usaha.
·
Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman, ruangan
tertutup dilengkapi Air Condisioner, Televisi dan dilengkapi dengan
tempat parkir kendaraan roda dua.
·
Mempunyai karyawan yang ramah dan memiliki pengetahuan
umun di bidang obat - obatan.
·
Menyediakan pembayaran kredit bagi pelanggan yang telah
memenuhi persyaratan.
·
Memiliki kontak nomor telepon untuk pemesanan sehingga
pelanggan tidak harus datang ke apotek.
·
Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan mengantar
pesanan sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.
2. Weakness (kelemahan).
·
Masih kurangnya sediaan obat – obatan pada resep yang
sering dibutuhkan oleh pasien.
·
Waktu tutupnya apotek
terlalu cepat sehingga mempengaruhi penghasilan apotek.
·
Seringnya keteteran dalam pekerjaan karena masih kurangnya
tenaga kerja sehingga pelanggan harus seringkali menunggu cukup lama.
Faktor Eksternal Apotek Zahra.
1. Opportunity (peluang).
·
Apotek Zahra mempunyai tempat usaha yang cukup strategis
diantara dipinggir jalan raya,dan di dekat Rumah Sakit Islam Muhamadiah
Adiwerna.
·
Penawaran pembayaran kredit dati PBF ( Produsen Besar
Farmasi ) dengan bunga bersaing dan juga diskon.
2. Threath (ancaman).
·
Banyak bisnis sejenis disekitar Apotek Zahra. Apotek lama
dan baru yang dilengkapi dengan Praktik Dokter yang mengakibatkan meningkatnya
persaingan bagi Apotek Zahra.
·
Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak Situs internet
Apotek online sehingga promosi yang mudah di akses melihat daftar barang dan
harganya.
·
Sosial Budaya. Dengan adanya Puskesmas gratis, merubah pemikiran
masyarakat bila merasakan sakit ringan untuk langsung periksa ke puskesmas dari
pada membeli obat di apotek sebagai penggobatan pertama.
2.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan IFAS
dan EFAS
Tahap-tahap dalam
menyusun tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS) dengan menentukan faktor-faktor yang menjadi
Strength serta Weakness Global Internet, selanjutnya memberikan bobot
masing-masing faktor dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan
1,0 (sangaat penting) dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor
total 1,00. Menghitung ranting untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 1 (dibawah rata-rata) sampai dengan 4 (sangat baik). Nilai ranting
Strength dan Weakness selalu bertolak belakang, begitu juga
dengan Opportunity dan Threat. Hasilanalisis dari IFAS dan EFAS
dapat dilihat yaitu :
Berikut
dibawah ini adalah Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS)
yang dirangkum dari Faktor Strength dan Weakness diatas
:
STRENGTH
|
||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Ranking
|
Nilai Skor
|
1.
|
Apotek Zahra telah memiliki perizinan,
kewajiban pajak serta retribusiusaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
sehingga bila ada pemeriksaan dari petugas maka Apotek Zahra telah
mengantongi izin usaha.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
2.
|
Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman,
ruangan tertutup dilengkapi Air Condisioner, Televisi dan dilengkapi
dengan tempat parkir kendaraan roda dua.
|
0.20
|
3
|
0.60
|
3.
|
Menyediakan pembayaran kredit bagi pelanggan
yang telah memenuhi persyaratan.
|
0.15
|
4
|
0.60
|
4.
|
Memiliki kontak nomor telepon untuk
pemesanan sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.
|
0.15
|
4
|
0.60
|
5.
|
Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan
mengantar pesanan sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.
|
0.20
|
4
|
0,80
|
Sub
Total
0.75
|
2.70
|
|||
WEAKNESS
|
||||
1.
|
Masih kurangnya sediaan obat – obatan pada
resep yang sering dibutuhkan oleh pasien.
|
0.50
|
4
|
2.0
|
2.
|
Waktu tutupnya apotek terlalu cepat sehingga mempengaruhi penghasilan
apotek.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
3.
|
Seringnya keteteran dalam pekerjaan karena
masih kurangnya tenaga kerja sehingga pelanggan harus seringkali menunggu
cukup lama.
|
0.10
|
2
|
0.20
|
Sub Total
0.65
|
2.30
|
|||
Total
|
1.40
|
5.00
|
Dari hasil analisis pada Tabel Matrik IFAS.
Faktor Strength mempunyai total nilai skor 2.70 sementara
itu Weakness mempunyai total nilai skor 2.30.
Seperti halnya Matrik IFAS, maka matrik EFAS pun juga harus dilakukan
identifikasi yang hasilnya dapat dilihat dibawah ini :
Matrik Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS) yang dirangkum dari Faktor Opportunity dan Threats diatas:
OPPORTUNITY
|
|||||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Ranking
|
Nilai Skor
|
|||
1.
|
Apotek Zahra mempunyai tempat usaha yang
cukup strategis diantara dipinggir jalan raya,dan di dekat Rumah Sakit Islam
Muhamadiah Adiwerna.
|
0.30
|
3
|
0.90
|
|||
2.
|
Penawaran pembayaran kredit dati PBF (
Produsen Besar Farmasi ) dengan bunga bersaing dan juga diskon.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
|||
Sub
Total
0.50
|
1.70
|
||||||
THREATS
|
|||||||
1.
|
Banyak bisnis sejenis disekitar Apotek
Zahra. Apotek lama dan baru yang dilengkapi dengan Praktik Dokter yang
mengakibatkan meningkatnya persaingan bagi Apotek Zahra.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
|||
2.
|
‘Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak Situs internet
Apotek online sehingga promosi yang mudah di akses melihat daftar barang dan
harganya.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
|||
3.
|
Sosial Budaya. Dengan adanya Puskesmas
gratis, merubah pemikiran masyarakat bila merasakan sakit ringan untuk
langsung periksa ke puskesmas dari pada membeli obat di apotek sebagai
penggobatan pertama.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
|||
Sub
Total
0.45
|
1.70
|
||||||
Total
|
0.95
|
3.40
|
|||||
Analisis yang didapat pada Tabel 2 Matrik
EFAS menunjukkan bahwa untuk faktor Opportunity nilai
skornya 1.70 dan faktor Threat 1.70.
Maka diketahui nilai Strength diatas
nilai Weakness, dengan selisih (+) 0.40 dan
nilai Opportunitydibawah nilai Threats dengan
selisih (-) 0.0. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut
maka dapat digambarkan dalam Diagram Cartesius SWOT yang dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini :
Opportunity (+ 0.825)
II. Stabilitas
I. Growth
(-) 0.00 (+)
0.40
Weakness (-0.825) Strength
(+1.975)
III. Defence
IV. Difersifikasi
Threat (-1.05)
Dari nilai total masing-masing faktor selain
digambarkan ke dalam diagram Cartesius SWOT, tetapi juga
digambarkan dalam rumusan Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah
ini :
IFAS
EFAS
|
Strength (S)
|
Weakness (W)
|
Opportunity (O)
|
Strategi (SO) :
= 2.70 + 1.70
= 4.40
|
Strategi (WO) :
= 2.30 + 1.70
= 4.00
|
Threats (T)
|
Strategi (ST)
= 2.70 + 1.70
= 4.40
|
Strategi (WT) :
= 2.30 + 1.70
= 4.00
|
Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS pada tabel, juga
telah disusun Matrik SWOT untuk menganalisis rumusan alternative Strategi SO,
WO, ST, dan WT yang hasil analisisnya dapat dilihat :
Faktor Internal
Faktor Eksternal.
|
Strength (S)
· Apotek Zahra
telah memiliki perizinan.
· Tempat/Ruang.
· karyawan.
· Menyediakan
pembayaran kredit.
· Memiliki
kontak.
· Memiliki
selesmen.
|
Weakness (W)
· Kurangnya
sediaan obat – obatan.
· Waktu tutupnya apotek.
· Kurangnya
tenaga kerja.
|
Opportunity (O)
· Tempat usaha
yang cukup strategis.
· PBF dengan
bunga bersaing dan juga diskon.
|
Strategi (SO) :
·
Memperbanyak stok barang.
·
Memperluas jangkauan pemasaran.
|
Strategi (WO) :
·
Memperbanyak Sediaan obat – obatan yang sering di resepkan Dokter.
·
Memperpanjang waktu kerja.
·
Memperbanyak barang dan tenaga kerja.
|
Threats (T)
· Banyak bisnis
sejenis.
·
Perkembangan Teknologi.
·
Sosial Budaya.
|
Strategi (ST)
·
Membuka praktek dokter / bekerja sama dengan dokter praktik.
·
Memperluas promosi dengan Internet /website.
·
Menyediakan obat murah bagi kalangan menengah kebawah.
|
Strategi (WT) :
·
Meningkatkan mutu SDM.
·
Meningkatkan promosi.
|
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa
data yang dilakukan maka dapat dikesimpulkan
1. strategi yang mempunyai nilai skor tertinggi yaitu
trategi SO dan ST dengan nilai= 4.40, selanjutnya diikuti strategi WO dan WT dengan nilai= 4.00.
2. Keempat strategi tersebut di katakan termasuk strategi yang baik
karena mempunyai nilai yang tinggi, bila keempat strategi tersebut dijalankan
maka akan berpotensi membesarkan usaha dan menaikan penghasilan apotik.
B.
SARAN
Dalam
mengoptimalkan pelayanan terhadap konsumen, pengelola harus mempertimbangkan
segi menagemen keuangan. Karena dengan
enambah fasilitas itu berarti pengelola harus menginvestasikan
keuangannya. Ini agar menjadi pertimbangan, apakah menambah fasilitas berarti
signifikan dapat menaikkan penghasilan Apotek.
DAFTAR PUSTAKA
·
David. Fred
R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. PT. Prenhallindo, Jakarta.
·
Fachkurniawan.
2002. Analisis Strategi bisnis Perusahaan Jasa Instalatir di Kabupaten
Gresik. Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Gresik.
·
Kotler,
Philip. 1998. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi
dankontral. Jilid 2. PT. Prenhallindo, Jakarta.
·
Munawar.
2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu, Yogyakarta.
·
Porter,
Michael. 1997. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.Erlangga,
Jakarta.
·
Prawirokusumo,
Soeharto. 2000. Manajemen Strategik. Andi, Yogyakarta.
·
Rangkuti, F.
2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. GramediaPustaka
Utama, Jakarta.
·
Tunggal,
Amin, Widjaja. 1994. Pengantar Manajemen Strategi. Harvarindo, Jakarta.
·
Whiteley, David. 2000. e-Commerce: Strategy, Technologies and
Applications; Information Systems Series. McGraw-Hill, Columbus, OH.