Obat saluran
cerna
Batasan
- Antacid
- Laksatif
- Anti diare
- Anti Flatulent
- Anti Spasmodik
2.5 L per day
Isotonic HCl solution
Produced by parietal
cells
pH 1-2
Mucus production:
Produced by
mucus-secreting cells (sel goblet)
Also produce
bicarbonate, which becomes trapped in the mucus layer => pH gradient across the
mucus layer
Sekresi asam
lambung
Sel
parietal mensekresi cairan
asam ke
dalam lambung,
hal ini
dihasilkan oleh
suatu H+/K+ -ATPase
yang unik (pompa
proton)
Pompa
proton mengkatalisis
pertukaran H intrasel
dgn K ekstrasel
Sel parakrin
melepaskan histamin
juga dapat
menginduksi sekresi
asam lambung
Lapisan mukus
Merupakan faktor
protektif
Terdapat pada
permukaan lambung
dan doudenum
proksimal
Diproduksi oleh
mucuss sel
/ sel
goblet
Diproduksi juga
asam carbonat
yang menetralisasi
asam shg
menimbulkan gradien
pH
Obat-obat yang
mempengaruhi
;
Antasida
Antagonis Histamin (reseptor H2)
Inhibitor pompa proton
Obat pelindung mukosa
Antasida
Merupakan obat
dengan sifat
basa
Mekanisme kerja
: asam + basa = netral
AlOH3
Bekerja relatif lambat
Ion Al dapat membentuk kompleks dengan obat-obat tertentu
Menyebabkan konstipasi
Mg(OH)2
& Mg trisilikat
Tidak larut air
Mempunyai efek laksatif
NaHCO3
Larut air
Kerja cepat tapi efek sementara
Dosis tinggi menyebabkan
alkalosis
Acid rebound
Efek antasida
= acid rebound
Antasida meningkatkan
pH lumen lambung shg
mnybbkan kecepatan
pengosongan lambung
meningkat, hal
ini menyebabkan
pelepasan gastrin
yang akan menstimulasi
pelepasan asam.
Sehingga kebutuhan
antasida meningkat
Antagonis reseptor
H2
Bekerja
menurunkan sekresi asam lambung
dengan
cara
menghambat
reseptor
histamin
(H2)
yang terdapat
pada sel-sel
parietal lambung
Cimetidine
First H2 blocker
Efek anti androgen
(dis. SX dan Gynecomastia),
Menurunkan metabolisme beberapa obat (warfarin, fenitoin dll)
Ranitidine
Hambat secara selektif dan reversibel
Tdk pnya efek anti androgen
Famotidine
Poten : 3x
ranitidine – 20x Cimetidine
ESO lebih ringan
Nizatidine
Setara ranitidine
Proton pump inhibitor
Bekerja dengan
cara menghambat
H+/K+ -ATPase
(pompa
proton)
Bersifat
irreversible
Berada dalam
keadaan tidak
aktif pd
pH netral
Pelindung mukosa
Fungsinya:
Mencegah kerusakan mukosa
Mengurangi peradangan
Penyembuhan ulkus yang sudah ada
Contoh :
Sucralfate
misoprostol
Sucralfat
Merupakan polimer
berbentuk lem
yang melapisi dinding
lambung
Hampir tidak
diabsorbsi secara
sistemik
Efek samping
paling sering konstipasi
Dapat menganggu
absorbsi beberapa
obat sehingga
disarankan ada
interval pemberian
Brand : propepsa,
inpepsa dll
Misoprostol
Analog PG E1
PG menstimulasi
produksi lap.
Mucus dan produksi
bicarbobate
Lebih di
indikasikan untuk
profilaksis tukak
lambung pada
kasus penggunaan
AINS/NSAID
KI :
wanita hamil
Brand : cytotec,
invitec, gastrul
dll
Laksatif / Pencahar
Beberapa istilah
yang berkaitan
Defekasi: proses
BAB
Konstipasi:
Kesulitan defekasi karena tinja mengeras atau otot polos
usus yang
lumpuh
Pencahar / laksatif
: Golongan obat
yang dapat membantu
memperlancar
defekasi
Konstipasi
Disebabkan oleh:
Makanan yang
kurang mengandung
cairan
Kurang makan
sayuran
Stress (motilitas
usus terganggu)
Obat-obat
tertentu (antasid,
opium, antikolinergik,
Fe)
Penyakit (hemoroid)
Penggunaan laksatif
Untuk
mengatasi
konstipasi (susah bab)
Untuk orang-orang
yang tidak boleh
mengejan kuat
(misalnya,
pasca operasi,
hemoroid,
hernia, hipertensi
berat)
Untuk pengosongan
isi usus
sebelum foto
rontgen
klasifikasi
Laksatif pembentuk
massa
Laksatif osmotik
Laksatif stimulan
Pelunak tinja
Laksatif pembentuk
massa
Bekerja dengan meningkatkan bulk
tinja, karena kemampuannya
menarik air,
sehingga membentuk
hidrogel.
Contoh
:
metilselulosa
dan karboksimetilselulosa,
agar dan tragakan,
biji psyllium
dan
kulit
padi.
Laksatif osmotik
Meningkatkan
massa dalam
usus dengan
menahan air melalui
efek osmotik
Contoh :
Lactulosa (lactulax, laxadilac)
MgSO4 (garam inggris)
Na phosphate (Fleet Phosposoda)
Laksatif stimulan
Bekerja pada
mukosa usus
dengan merangsang
gerak peristaltik
Contoh ; gliserol,
bisakodil, Na Pikosulfat
Sering menyebabkan
kram perut
Pelunak tinja
Mempermudah defikasi
dengan cara
melunakkan atau
melicinkan feses
sehingga mudah
dikeluarkan
Contoh :
Dokusat ( melunakkan)
Parrafin Liq (melincinkan)
Anti Diare
Anti Diare
Diare:
BAB lebih dari
3 x sehari dengan
konsistensi yang
encer
Merupakan suatu
mekanisme pertahanan tubuh,
Masalah: sering
disertai dengan
nyeri perut,
mual, muntah,
dan demam, dan dapat menyebabkan
dehidrasi
Penyebab
diare:
Makanan pedas/ merangsang
Toksin bakteri/ virus
Reaksi obat, pemakaian laksatif
Stres/ kecemasan
Tumor usus
Obat Anti diare
Antimotilitas
mencegah
gerakan peristaltik
usus sehingga
gerakan menekan
ke bawah
untuk BAB menjadi
berkurang
Contoh: Loperamid
(Imodium®)
Loperamid,
dapat menurunkan
volume tinja
dan kehilangan
cairan serta
elektrolit usus
dan bersifat
antisekretorik.
Adsorben
menyerap
racun/ mikroorganisme
pada usus
dan melapisi
usus.
Contoh:
Kaolin, Pektin,
Atapulgit
Anti Flatulent
ANTI KEMBUNG (antiflatulent)
Flatulent:
flatus atau gas
yang terdapat pada
saluran pencernaan
Gas yang berlebihan
dapat menimbulkan
nyeri dan
rasa yang tidak
nyaman
Penyebab utama
gas adalah air swallowing
(gas
yang
tertelan). Selain itu pascaoperasi,
dispepsia,
tukak lambung, iritasi kolon
Obat Anti flatulents
Simetikon
Dofoaming
action: mencegah
terbentuknya
kantong gas
pada usus
Charcoal
Merupakan
adsorbent yang menurunkan
jumlah gas pada
intestinal.
Anti Spasmodik
Anti spasmodik
Mengurangi dan
atau menghentikan
kejang/kram
otot usus
terkait motilitasnya
Golongan ini
bekerja sebagai
antagonis muskarinik
pada reseptor
muskarinik
Reseptor muskarinik
bertanggung jawab
atas efek
parasimpatis
salah satunya
efek motilitas
usus
Contoh : Hiosin,
Papaverin, belladona,
dll
Digestiva
Digestiva
Adalah obat
– obat yang
digunakan untuk
membantu proses
pencernaan lambung
– usus terutama
pada keadaan
defisiensi
zat pembantu
pencernaan.
Biasanya dikombinasi
dengan antagonis
reseptor H2 untuk
meminimalisir
terjadinya inaktivasi
enzim oleh
asam lambung
Formulasi salut
enterik
TERIMA KASIH