FARMASI POLITEKNIK TEGALinfo_cweh imitasi

Sunday 15 December 2013

Farmakognosi Cortek



Farmasi Politeknik Tegal



No comments

Uraian Alkaloid

¨ALKALOID
¨SEJARAH
Pertama :
  getah kering Opium Papaver somniferum, digunakan sebagai analgesik maupun narkotik.
   penelitian lebih lanjut terhadap opium dapat berhasil mengisolasi morfin.( th 1803)
Selanjutnya :
  (th 1817-1820) Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin, kaffein, Quinin, Sinkhonin, dan Kolkhisin.
  ( th 1826 ) Pelletier dan Caventon juga memperoleh Koniin. Alkaloid koniin bertanggung jawab atas kematian Socrates akibat dari hisapan udara yang beracun.
¨
SUMBER
ALKALOID
¨sumber alkaloid adalah pada tanaman berbunga, angiosperma (Familia Leguminoceae, Papaveraceae, Ranunculaceae, Rubiaceae, Solanaceae,Berberidaceae) dan juga pada tumbuhan monokotil (Familia Solanaceae dan Liliaceae).
¨Berikutnya penemuan alkaloid yang terdapat pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan tanaman rendah.
  Contoh isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa; kastoramin dari sejenis musang Kanada ; turunan Pirrol-Feromon seks serangga
¨FUNGSI ALKALOID
¨ untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang
¨sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan bagi tanaman
¨sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.
¨
PENAMAAN
DAN SIFAT FISIKA KIMIA
Penamaan
¨Kharaktersistik penamaan alkaloid adalah nama berakhiran ”ina”.
¨diturunkan dari nama genus (contoh: atropin dari Atropa belladonna)
¨dari nama species (contoh: kokain dari Erythroxyloncoca)
¨dari nama yang lazim untuk obat-obatan/aktifitas fisiologik (contoh: emetin, emetat)
¨dari nama pakar kimia alkaloid yang terkenal/penemunya (contoh: pelletierina).
¨
¨
Sifat-sifat fisika
Umum        mempunyai 1 atom N
Khusus         Ergotamin memiliki 5 atom N.
  N ini dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa,
  kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsi.
¨
Bentuk dan kelarutan Alkaloid
¨alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal
¨Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf
  sedang nikotin dan koniin berupa cairan.
¨Umumnya bersifat tidak larut,  bentuk basa bebas alkaloid  larut dalam pelarut organik, beberapa pseudoalkaloid dan protoalkaloid larut dalam air.
¨Bentuk garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.
¨Kebanyakan alkaloid tidak berwarna
  species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah).
¨
¨Sifat-sifat kimia
¨Kebanyakan alkaloid bersifat basa, Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa.
¨Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawa yang mengandung gugus amida.
¨KLASIFIKASI ALKALOID
(a)Alkaloid Sesungguhnya
(b)Protoalkaloid
(c)Pseudoalkaloid
¨
¨(a) Alkaloid Sesungguhnya ( Sejati )
¨Alkaloid sesungguhnya adalah racun
¨menunjukkan aktivitas fisiologi dan bersifat basa
¨mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik
¨diturunkan dari asam amino
¨biasanya terdapat “aturan”  kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa sehingga tidak memiliki cincin heterosiklik.
¨Alkaloid quartener bersifat agak asam
¨(b) Protoalkaloid
¨Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik.
¨Protoalkaloid diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa.
¨(c) Pseudoalkaloid
¨Pseudoalkaloid memiliki sifat seperti alkaloid sejati (sesungguhnya) tetapi tidak diturunkan dari asam amino.
¨Contoh : isoprenoid, terpenoid (coniin), dan alkaloid steroidal purin (kaffein))
¨Senyawa biasanya bersifat basa.
¨Pembagian Alkaloid berdasarkan atom N
a.Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
  Dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya.
b. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik
¨
¨
¨ a. Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
1.Alkaloid Piridin-Piperidin
2.Alkaloid Tropan
3. Alkaloid Quinolin
4. Alkaloid Isoquinolin
5. Alkaloid Indol
6.Alkaloid Imidazol
7. Alkaloid Lupinan
8. Alkaloid Steroid
9.Alkaloid Amina
10.Alkaloid Purin
¨b. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik
1. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)
2. Alkaloid Capsaicin
¨
IDENTIFIKASI

¨ekstraksi 20 gram bahan tanaman kering
¨direfluks dengan 80% etanol.
¨Setelah dingin disaring, residu dicuci dengan 80% etanol dan kumpulan filtrat diuapkan.
¨Residu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida 1% dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi Mayer.
¨Bila hasil tes positif, maka dilakukan tes dengan cara larutan yang bersifat asam dibasakan,
¨alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam.
¨ Jika larutan asam ini menghasilkan endapan berarti mengandung alkaloid.
¨Fasa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid quartener.
¨
¨
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG ALKALOID

1). Alkaloid Piridin-Piperidin
  Golongan ini dibagi dalam 4 sub golongan :
  1. Turunan Piperidin, meliputi piperini yang diperoleh dari Piperis nigri Fructus;  berasal dari tumbuhan Piperis nigri
  2. Turunan Propil-Piperidin, meliputi koniin yang diperoleh dari Conii Fructus; yang berasal dari tumbuhan Conium maculatum (Fam: Umbelliferae) berguna sebagai antispasmodik dan sedatif.
 3. Turunan Asam Nikotinat, meliputi arekolin yang diperoleh dari Areca Semen; dari tumbuhan Areca catechu (fam: Palmae) sebagai anthelmentikum pada hewan.
 4. Turunan Pirinin & Pirolidin, meliputi nikotin diperoleh dari Nicotiana Folium; dari tumbuhan Nicotiana tobaccum (fam: Solanaceae)  sebagai antiparasit, insektisida dan antitetanus.
Juga terdapat pada kulit buah Punica granatum
¨
¨2).  Alkaloid Tropan
Alkaloid ini   mempengaruhi sistem saraf pusat otak maupun sumsum tulang belakang.
1. Hiosiamin dan Skopolamin
  Berasal dari tumbuhan Datura stramonium, D. Metel (fam Solanaceae), bijinya mengandung alkaloid Skopolamin; berfungsi sebagai antispasmodik dan sedative.
2. Kokain
  berfungi sebagai analgetik narkotik yang menstimulasi pusat syaraf, antiemetik dan midriatik.  berasal dari daun tumbuhan Erythroxylum coca
3. Atropin, Apotropin dan Belladonina
¨Atropa dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata “Atropos” yang berarti tidak dapat    disalahgunakan, karena belladona merupakan obat yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian.
¨Akar dan daun  Atropa belladonna  digunakan sebagai antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan midriatik. Zat ini merupakan hasil dari hiosiamin selama ekstraksi sehingga tak dapat ditemukan dalam tanaman.
¨
¨3).  Alkaloid Quinolin
1. Kinina, Kinidina, Sinkonidin, Sinkonidina
  berguna sebagai anti malaria, alkaloid ini terdapat pada kulit batang (cortex) dari  Cinchona succirubra . Obat antimalaria sintetik(kloroquin, kunaikri dan primakuin) dibuat untuk menggantikan kina.
2. Akronisina
  Berasal dari kulit batang Acronychia bauery (fam : Rutaceae),
  sebagai antineoplastik  telah diujikan pada hewan coba dan diharapkan mampu untuk kemoterapi neoplasma pada manusia.
3. Camptothecin
  Diperoleh dari buah, sebagian kayu atau kulit dari pohon Camptotheca  acuminata (fam : Nyssaceae), suatu pohon yang tumbuh di daratan cina. mempunyai keaktifan terhadap leukemia limpoid.
4. Viridicatin
  Merupakan subtansi antibiotik dari mycelium jamur Penicillium viridicatum.aktif untuk semua jenis Plasmodium (kecuali P. vivax) penyebab malaria. Tetapi memiliki efek samping pendengaran berkurang.
¨4). Alkaloid Isoquinolin
1. Morfin
  Penggunaan morfin khusus pada nyeri hebat akut dan kronis , seperti pasca bedah dan setelah infark jantung, juga pada fase akhir dari kanker
  Morfin diperoleh dari biji dan getah buah Papaver somniferum dan P.Bracheatum. opium”  berarti candu
2. Emetina
  berfungsi sebagai emetik dan ekspektoran, dari akar Cephaelis ipecacuanha dan C. Acuminata
3. Hidrastina dan Karadina
  Senyawa ini berasal dari umbi akar Hydrastis canadensis dikenal sebagai Yellowroot; sebagai adstrigensia pada radang selaput lendir.
4. Beberina
¨Berupa akar dan umbi akar dari  Berberis vulgaris (dari Oregon), B. Amition (dari Himalaya), dan B. aristaca (India), berguna sebagai zat pahit/amara dan antipiretik.
¨
¨5. Alkaloid Indol
1). Reserpina
   dari akar  Rauwolfia serpentine .fungsi  antihipertensi dan penenang
2). Vinblastina, Vinleusina, Vinrosidina, Vinkristina
  dari  herba Vinca rosea, Catharanthus roseus berkhasiat sebagai antitumor.
3). Striknina & Brusina
  dari ekstrak biji kering Strychnos nux-vomica dan S. ignatii . khasiat sebagai tonikum dalam dosis yang kecil sedangkan dalam pertanian digunakan sebagai ratisida (racun tikus).
4). Fisostigmina & Eserina
  Simplisianya Calabar bean, split nut berupa biji dari  Physostigma venenosum berkhasit sebagai konjungtiva pengobatan glaukoma.
5). Ergotoksina, Ergonovina, & Ergometrina
  dari sisik jamur yang menempel pada gandum  Claviceps purpurea, juga parasit pada tumbuhan Secale cornutum berguna sebagai vasokonstriktor untuk  migrain yang spesifik dan oxytoksik.
6).Kurare
  dari kulit batang Stricnos crevauxii, C. Castelnaci, C. Toxifera berguna sebai relaksan pada otot.
¨
¨6. Alkaloid Imidazol
  pilokarpin
  dari daun Pilocarpus jaborandi atau Jaborandi rermambuco.berkhasiat sebagai konjungtiva pada penderita glaukoma.
7. Alkaloid Lupinan
  alkaloid ini ditemukan pada Lunpinus luteus, Cytisus scopartus  dan Anabis aphylla  berupa daun tumbuhan yang telah dikeringkan berkhasiat sebagai oksitoksik.
¨
¨8. Alkaloid Steroid
Alkaloid steroid terbagi atas 3 golongan yaitu :
1. Golongan I : Sevadina, Germidina, Germetrina, Neogermetrina, Gemerina,Neoprotoperabrena, Veletridina
  Germidina, Germitrina diperoleh dari umbi akar tumbuhan Veratrum viride berguna sebagai antihipertensi.
    Protoveratrin
  dari umbi akar Veratrum album sebagai insektisida & antihipertensi.
  Sevadina
  Diperoleh dari biji sebadilla (Sebadilla Semen)  berguna sebagai insektisida.
2. Golongan II : Pseudojervina, Veracrosina, Isorobijervosia
3. Golongan III : Germina, Jervina, Rubijervina, Isoveratromina
¨
¨9. Alkaloid Amina
1. Efedrina
  dari herba  Ephedra distachya, E. Sinica dan E.Equisetina sebagai bronkodilator. Efedrin Sulfat dan Efedrin HCl yang berbetuk kristal, sifat farmakologiknya sama dengan Efedrin sebagai simpatomimetik.
2. Kolkisina
  dari biji tumbuhan Colchicum autumnalei  sebagai antineoplasmik dan stimulan SSP.
3. d- Norpseudo Efedrina
  diperoleh dari daun-daun segar  Catha edulis (fam : Celastraceae) nama lain dari tumbuah ini dalah Khat atau teh Abyssina, Khasiat sebagai stimulan pada SSP.
4. Meskalina
  Diperoleh dari cactus Lophophora williamsii  dikenal dengan Peyote, dapat menyebabkan halusinasi dan euphoria
¨
¨10. Alkaloid Purin
1. Kafeina (1,3,7, Trimetil Xanthin)
  dari biji kopi Coffe arabica, camellia sinensis, cola nitida mengandung kafein. digunakan sebagai stimulans dan diuretik.
2. Theobromina (3,7 Dimetil Xantin)
  Diperoleh dari biji tumbuhan Theobroma cacao
   berguna sebagai diuretik dan stimulan SSP.
3. Theofilina (1,3 Dimetil Xantin)
  Merupakan isomer Theobromina yang
     berguna sebagai bronkodilator dan diuretik
No comments

Uraian Glikosida

GLIKOSIDA
Definisi
 Glikosida merupakan kandungan aktif tanaman yang termasuk kelompok metabolit sekunder
 Glikosida adalah gabungan dua senyawa, yaitu gula (glikon) dan bukan gula(aglikon). Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan Oksigen, Nitrogen, Sulfur dan Carbon
      Glikon         O         Aglikon
Bentuk dan Sifat
Glikosida berbentuk kristal atau amorf.
Sifat :
  Umumnya mudah larut dalam air atau etanol encer (kecuali pada glikosida resin). Oleh karena itu, banyak sediaan-sediaan farmasi mengandung glikosida umumnya diberikan dalam bentuk ekstrak, eliksir ataupun tingtur dengan kadar etanol yang rendah.
Gula (Glikon)
JENIS-JENIS GULA
 Glukosa, Fruktosa, Sukrosa,arabinosa, ramnosa, digitoksosa,  simarosa dll
Glikosida  diberi nama sesuai bagian gula yang menempel didalamnya dengan menambahkan kata oksida.Contoh, glikosida yang mengandung glukosa disebut glukosida
Bagian aglikon atau genin terdiri dari berbagai macam senyawa organik, misalnya triterpena, steroid, antrasena, ataupun senyawa-senyawa yang mengandung gugus fenol, alkohol, aldehid, keton dan ester.
Bukan gula ( Aglikon )
Aglikon dari glikosida terdiri dari senyawa kimiawi meliputi senyawa alkoholik dan fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan steroid.
glikosida tanaman yang saat ini banyak digunakan  kebanyakan mempunyai aglikon steroid, flavonoid atau antrasen.
 glikosida dengan aglikon selain di atas  yang digunakan untuk pengobatan lebih sedikit.
Biosintesis glikosida
Reaksi  pembentukan glikosida meliputi pemindahan gugusan uridilil dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridil transferase (a).Sedang gula fosfatnya dapat pentosa, heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan  gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk glikosida
U T P + Gula-l-fosfat UDP                gula + PP1
UDP – Gula + akseptor Akseptor         gula + UDP
        (glikosida)

Penggolongan
Berdasarkan aglikonnya glikosida dibagi sbb :
1.
Glikosida Saponin
  2. Glikosida Sterol-Cardio Active  ( Glikosida Jantung )
  3. Glikosida Antrakinon
4. Glikosida Sianofor
5. Glikosida
Thiosianat
6. Glikosida Flavonol
7. Glikosida Alkohol
8. Glikosida Aldehid
9. Glikosida Lakton
10. Glikosida Fenol
11. Glikosida yang Aglikonnya tidak dapat dimasukkan dalam golongan di atas yaitu berupa
:
              • Zat
pahit, Zat manis, Zat warna, Zat metal
1. Glikosida Saponin
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin.
Saponin adalah senyawa glikosida yang mempunyai struktur steroid dan mempunyai sifat-sifat khas  membentuk larutan koloidal dalam air dan membuih bila dikocok.
 Saponin berasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin dan mengiritasi  selaput lendir.
Saponin bersifat  menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak  digunakan sebagai racun ikan.
Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut sebagai sapotoksin.
 saponin pada ikan, menyebabkan gangguan pernapasan.
saponin , tidak toksik untuk manusia bila dimakan. Tidak toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin.
saponin terdapat pada akar manis ( Glicyrrhizae Radix ), bawang, selada air, kacang-kacangan (seperti : Kacang tanah,kacang kedelai), dan juga macam-macam kol
Kegunaan
Glikosida saponin
Kegunaan pada tanaman :
    Saponin dianggap sebagai sistim pertahanan tanaman atau pelindung pada sel tumbuhan
Kegunaan pada manusia :
    pertahanan tubuh (sistim imun), antikanker, antikolesterol
Identifikasi saponin
Cara identifikasi saponin :
  timbang 500 mg serbuk simplisia masukan kedalam tabung reaksi, tambahkan 10 ml air panas, dinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik terbentuk buih putih yang stabil tidak kurang dari 10 menit sehingga 1-10 cm.
 Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang, menunjukan bahwa dalam simplisia tersebut mengandung saponin.
2. Glikosida Steroid
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid.
 Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung.
Contoh tanaman yang mengandung glikosida steroid (glikosida jantung) yaitu
     Daun Digitalis purpurea Linne atau D. lanata
3. Glikosida Antrakinon
Merupakan glikosida dengan aglikonnya adalah turunan antrakinon
Yang termasuk turunan antrakinon seperti  oksantron, antranol, dan antron.
Senyawa ini dapat dalam keadaan bebas (tidak terikat dengan senyawa gula dalam bentuk glikosida) dapat pula dalam bentuk glikosida
Tanaman yang mengandung glikosida Antrakinon
Simplisia yang mengandung glikosida ini antara Aloe, Rhei Radix (Akar kelembak), dan Sennae Folium.
Kegunaan glikosida antrakinon:
  sebagai obat pencahar
4. Glikosida Sianofor
Glikosida sianopora adalah glikosida yang ketika dihidrolisis akan terurai menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN).
Sejak lama orang telah mengenal sifat racun dari akar Manihot sp. ( singkong hutan ) . Mereka menggunakan sebagai cadangan makanan setelah terlebih dahulu mengolah dan dihilangkan racunnya. Pada tahun 1830 racun singkong telah berhasil diisolasi dan diketahui bahwa senyawanya berupa glikosida manihotoksin.
5. Glikosida Thiosianat
Glikosida Thiosianat adalah glikosida yang aglikonnya adalah Thiosianat
Contoh tanaman yang mengandung glikosida isotiosianat :
  Sinapsis semen (biji mustard) adalah biji kering dari tanamn Brassica nigra atau Bassica juncea (famili Cruciferae) serta varietasnya.
6. Glikosida Flavonol
Glikosida flavonol, aglikonnya adalah flavonoid.
Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di dalam tanaman.
Di alam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang berbeda-beda dan merupakan pigmen kuning yang tersebar diseluruh tanaman tingkat tinggi.
Rutin, kuersitrin, ataupun sitrus bioflavonoid (termasuk hesperidin, hesperetin, diosmin dan naringenin) merupakan kandungan flavonoid yang paling dikenal.
7. Glikosida Alkohol
Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang memiliki gugus hidroksi.
Senyawa yang termasuk glikosida alcohol adalah salisin. Salisin adalah glikosida yang diperoleh dari beberapa spesies Salix dan Populus.
8. Glikosida Aldehide
merupakan glikosida yang aglikonnya suatu aldehida.
Contoh glikosida yang mengandung glikosida aldehida :
  Buah vanili yang dipanen adalah buah yang belum masak , tetapi sudah tumbuh sepenuhnya, yaitu bila ujung atas buah telah berubah warnanya dari hijau menjadi kuning
9. Glikosida Lakton
Meskipun kumarin tersebar luas dalam tanaman, tetapi glikosida yang mengandung kumarin (glikosida lakton) sangat jarang ditemukan.
Beberapa glikosida dari turunan hidroksi kumarin ditemukan dalam bahan tanaman seperti skimin dan Star anise Jepang
10. Glikosida Fenol
Aglikonnya berupa senyawa fenol.
Arbutin dalam uva ursi dan tanaman Ericaceae lain menghasilkan hidrokuinon sebagai aglikonnya.
 Uva ursi adalah daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili Ericaceae). Tanaman ini merupakan semak yang selalu hijau merupakan tanaman asli dari Eropa, Asia, Amerika Serikat dan Kanada.
 Hesperidin dalam buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida fenol.
FUNGSI GLIKOSIDA
Secara umum glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.
Penggunaan Glikosida
glikosida merupakan obat yang sangat penting, misalnya yang berkhasiat kardiotonik, yaitu glikosida dari Digitalis, Strophanthus, Colchicum, Conyallaria, Apocynum dan sebagainya
Glikosida yang berkhasiat laksatifa/pencahar seperti Senna, Aloe, Rheum, Cascara Sagrada dan Frangula yang mengandung glikosida turunan antrakinon emodin.
Selanjutnya sinigrin, suatu glikosida dari Sinapis nigra, mengandung alilisotiosianat suatu iritansia lokal.
Gaulterin adalah glikosida dari gaulteria yang dapat menghasilkan metal salisilat sebagai analgesik.
  FUNGSI GLIKOSIDA  BAGI TANAMAN
1. Glikosida sebagai cadangan gula
  Cadangan gula di dalam bentuk ikatan glikosida ini tidak dapat diangkut dari sel satu ke sel yang lain, oleh karena adanya bagian aglikon.
2. pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi
        proses sintesa senyawa glukosida merupakan proses detoksikasi, sedang anglikonnya merupakan sisa metabolisme.
3. Glikosida sebagai pengatur tekanan turgor
        pada tanaman digitalis, glikosida mempunyai fungsi sebagai pengatur tekanan turgor di dalam sel
4. Glikosida untuk menjaga diri dari ganguan luar
          glikosidasi pada tanaman dimaksudkan untuk menjaga diri terhadap serangan serangga atau binatang lain dan  mencegah timbulnya penyakit pada tanaman.
5. Glikosida sebagai petunjuk sistematik.
glikosida didalam tanaman,dapat digunakan sebagai salah satu cara mengenal tanaman secara sistimatik, baik dari aglikonnya, bagian gulanya maupun dari glikosidanya.  
ada beberapa glikosida, aglikon atau gula yang hanya terdapat di dalam tanaman atau familia tertentu.
 6. glikosida dalam waktu 24 jam tidak terdapat perubahan yang berarti
     pada kadar glikosida baik ditinjau dari sudut biologi maupun secara kimiawi. Juga pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang gelap selama 24 jam, tidak ada perubahan kadar glikosida.


TERIMAKASIH
9 comments

 
Selamat datang di blognya Cweh Imitasi...Materi mengenai farmasi saya rangkum disini... Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Bermanfaat!!!!!