FARMASI POLITEKNIK TEGALinfo_cweh imitasi

Friday, 19 July 2013

ANTIJAMUR

23:13

Share it Please
Ò  Obat obat Antijamur
(antifungi)
TEGUH S. ARIF, APT.
Ò  Anti Jamur
Ò  Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis.
Ò  Infeksi jamur secara umum dibedakan menjadi infeksi jamur sistemik dan topikal (dermatofit dan mukokutan)
Ò  Antijamur untuk infeksi sistemik : amfoterisin B, flusitosin, grup azol (ketokonazol,flukonazol, itrakonazol), kalium iodida
Ò  Antijamur untuk infeksi topikal : griseofulvin, imidazol, tolnaftat, nistatin, kandisidin, asam salisilat, asam undesilinat, haloprogin, natamisin.
Ò  PENGGOLONGAN OBAT ANTIFUNGI
Ò  GOL. ANTIBIOTIKA
                griseofulvin, amfoterisin B, nystatin, natamisin
       GOL. IMIDAZOL
                Mikonazol, ketokonazol, klotrimazol, bifonazolo, ekonazol, isokonazol, tiokonazol (LOKAL)
       GOL. TRIAZOL
flukonazol , itakonazol (sistemik), terkonazol (vaginal)
GOL. ASAM ORGANIS
As.benzoat, as.salisilat, propionat, kaprilat, undesilinat
GOL. LAIN
Terbinafin, tolnaftat, haloprogin, naftifin, selensulfida,pirition
Ò  JENIS INFEKSI JAMUR
Ò  SISTEMIK
                ACTINOMYCOSE, ASPERGILLOSE, CANDIDIASIS SAL.CERNA DAN NAFAS
       MYCOSIS PERMUKAAN (TINEA)
                - DERMATOFIT (kutu air, panu,kurap,kuku kapur)
                - CANDIDA ALBICANS (mulut, bronchia, vagina)
                - PITYROSPORUM OVALE (ketombe)
Ò  Dermatomikosis & terapinya
       KUTU AIR (TINEA PEDIS)
                - MIKONAZOL KRIM
                - GRISEOFULVIN/KETOKONAZOL ORAL
.               KUKU KAPUR
                - KUKU MENEBAL,KERAS,REGAS,MUDAH PATAH,BERWARNA PUTIH
                - TERBINAFIN ORAL 1 DD 250MG
-          PANU (PITYRIASIS VERSICOLOR)
-          - LAR. SALISILAT 5-10%
-          - MIKONAZOL/KETOKONAZOL KRIM SELAMA 2-3 MGG
       KETOMBE (PITYRIASIS CAPITIS)
                - Jamur pityrosporum ovale sebenarnya adalah flora normal kulit kepala
                -  karena ketidakseimbangan flora normal maka jumlahnya berlebihan mjd ketombe
                -  selensulfida 2.5%, Zn.pirithion 20%, piroctone olamine (dlm bentuk shampo)
                -  Kasus hebat : Gel ketokonazol 2%
Ò  CANDIDIASIS
-          Disebabkan oleh jamur candida albicans
-          Sebenarnya merupakan flora normal selaput lendir di sal.nafas,sal.cerna dan vagina
                candidiasis mulut (sariawan)
                                - flukonazol oral
                                - itrakonazol/ketokonazol
                                - nystatin (lokal, byk dlm bentuk tetes utk                              bayi dan anak-anak)
                Candidiasis USUS
                - ditandai dg gejala sering diare, perut kembung
                -  flukonazol, itrakonazol, ketokonazol oral
                Candidiasis VAGINA
                -  dalam jumlahnya yg normal c.albicans mempertahankan suasana asam vagina, berguna utk mematikan bakteri/kuman
                - jika jumlahnya tergaanggu menyebabkan candidiasis (keputihan)
                                - imidazol suppositoria (satu supp selama 2-6 mlm)
                                - ketokonazol, itrakonazol, flukonazol single dose
                CANDIDIASIS KULIT
                - krim mikonazol,ketokonazol
                CANDIDIASIS SYSTEMIK
                - Candida menembus selaput usus dan beredar melalui darah keseluruh tubuh
                - Biasanya bersifat ganas dan menyebabkan kematian
                - ketokonazol,itrakonazol oral
                - kombinasi dengan amfoterisin B IV
Ò  Amfoterisin B
Ò  Merupakan hasil fermentasi dari Streptomyces nodosus
Ò  Menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang
Ò  Bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dosis.
Ò  Efektif menghambat Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformans, Candida, Blastomyces dermatiditis, Aspergillus.
Ò  Amfoterisin B
Ò  Mekanism kerja : berikatan kuat dengan ergosterol yang terdapat pada membran sel jamur, sehingga menyebabkan kebocoran dari membran sel, dan akhirnya lisis.
Ò  Farmakokinetik : sangat sedikit diserap melalui saluran cerna diberikan secara IV,
Ò  Amfoterisin B
Ò  Indikasi : mikosis sistemik seperti koksidioidomikosis, parakoksidiomikosis, aspergilosis, kandidiosis, blastomikosis, histoplasmosis.
Ò  Efek samping : demam dan menggigil, gangguan ginjal, hipotensi, anemia, efek neurologik, tromboflebitis.
Ò  Penderita yang diobati amfoterisin B harus dirawat di rumah sakit, karena diperlukan pengamatan yang ketat selama pemberian obat.
Ò  Obat ini biasanya diberikan untuk infeksi jamur sistemik yang mengancam jiwa
Ò  Amfoterisin B
Ò  Sediaan : injeksi dalam vial yang mengandung 50 mg, dilarutkan dalam 10 ml aquadest diencerkan dengan dextrose 5 % = 0,1 mg/ml larutan.
Ò  Dosis : 0,3 – 0,5 mg / kg BB
Ò  Flusitosin
Ò  Spektrum antijamur sempit
Ò  Efektif untuk kriptokokosis, kandidiosis, kromomikosis, aspergilosis.
Ò  Mekanisme kerja : flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit 5fu.
Ò  Flusitosin
Ò  Farmakokinetik : diserap dengan cepat dan baik melalui sal.cerna, distribusi ke seluruh tubuh, ekskresi oleh ginjal.
Ò  Indikasi : kromoblastomikosis, meningitis (kombinasi dengan amfoterisin B)
Ò  Efek samping : toksisitas hematologik, gangguan hati, gangguan sal.cerna
Ò  Sediaan : kapsul 250 dan 500 mg.
Ò  Dosis : 50 – 150 mg/kgBB sehari dibagi dalam 4 dosis, lakukan penyesuaian dosis pada penderita insufisiensi ginjal.
Ò  Ketokonazol
Ò  Efektif terhadap Candida, Coccodioides immitis, Cryptococcus, H. capsulatum, Aspergillus.
Ò  Mekanisme kerja : berinteraksi dengan enzim P-450 untuk menghambat demetilasi lanosterol menjadi ergosterol yang penting untuk membran jamur.
Ò  Farmakokinetik : diserap baik melalui sal. Cerna, distribusi urin, kel.lemak,air ludah, kulit, tendon, cairan sinovial. Ekskresi melalui empedu, sebagian kecil ke urin.
Ò  Indikasi :histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak, kriptokokosis, kandidosis.
Ò  Ketokonazol
Ò  Efek samping : gangguan sal cerna, efek endokrin (ginekomastia, penurunan  libido, impotensi, ketidakteraturan menstruasi)
Ò  Kontra indikasi : tidak boleh diberikan bersamaan dengan amfoterisin B
Ò  Flukonazol
Ò  Efek samping endokrin lebih kecil dibanding ketokonazol
Ò  Mekanisme kerja : menghambat sintesis ergosterol membran sel jamur.
Ò  Farmakokinetik : diberikan oral dan IV, absorpsi baik, ekskresi melalui ginjal.
Ò  Efk samping : lebih kecil dibanding ketokonazol, mual, muntah, kulit kemerahan, teratogenik.
Ò  Itrakonazol
Ò  Obat pilihan untuk blastomikosis
Ò  Efektif untuk aspergilosis, kandedimia, koksidioidomikosis, kriptokokosis.
Ò  Mekanisme kerja sama dengan azol lain
Ò  Farmakokinetik : absorpsi baik melalui oral, ekskresi melalui ginjal.
Ò  Efek samping : mual, muntah, kulit kemerahan, hipokalemia, hipertensi, edema dan sakit kepala.
Ò  Griseofulvin
Ò  Jamur yang menyebabkan infeksi jamur superfisial disebut dermatofit.
Ò  Mekanisme kerja : obat ini masuk ke dalam sel jamur, berinteraksi dengan mikrotubulus dalam jamur dan merusak serat mitotik dan menghambat mitosis
Ò  Farmakokinetik : absorpsi baik bila diberikan bersama makanan berlemak tinggi,distribusi baik ke jaringan yang terkena infeksi, inducer P-450, ekskresi melalui ginjal.
Ò  Griseofulvin
Ò  Efek samping : efek samping berat jarang terjadi, hepatotoksik, teratogenik.
Ò  Sediaan : tablet berisi mikrokristal 125 mg dan 500 mg, suspensi 125 mg/ml.
Ò  Nistatin
Ò  Mekanisme kerja : berikatan dengan ergosterol pada membran jamur, permeabilitas meningkat, sel jamur mati.
Ò  Indikasi : kandidiasis kulit, selaput lendir, dan saluran cerna.
Ò  Efek samping : jarang ditemukan, mual, muntah, diare ringan
Ò  Obat pilihan untuk sariawan
Ò  Mikonazol dan obat topikal lain
Ò  Mikonazol, klotrimazol, ekonazol aktif secara topikal jarang digunakan parenteral.
Ò  Efek samping : iritasi, rasa terbakar.
Ò  Mekanisme kerja, spektrum, distribusi sama dengan ketokonazol.
Ò  Sediaan : Mikonazol krim 2 %, gel 2 %, klotrimazol krim 1 %.
Ò  PERTIMBANGAN TERAPI
Infeksi  berat à gol imidazol
Lesi hiperkeratosis kuku à anti jamur topikal + zat keratolitik
Infeksi jamur dgn tanda radanghebat à anti jamur + kortikosteroid
Tinea versikolor à selenium sulfid


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
Selamat datang di blognya Cweh Imitasi...Materi mengenai farmasi saya rangkum disini... Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Bermanfaat!!!!!