maap ga smua gmbarnya ikut di upload... cari sendiri y?? hehehehe
ora kolu uplode loh...
KIMIA ORGANIK
MAKALAH
TENTANG SENYAWA HIDROKARBON ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
DISUSUN
OLEH :
MOHAMAD AMINUDIN (12080122)
MOHAMAD ARIFIN (12080123)
SUPRIATNA (12080133)
TEGUH HANDOYO (12080135)
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kesehatan ini dengan judul “ MAKALAH TENTANG SENYAWA HIDROKARBON ASAM KARBOSILAT DAN ESTER “. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia organik Program Studi D III FARMASI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis
banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Bpk.
Heru Nurcahyo S.Farm,Apt selaku Ka. Prodi Farmasi Politeknik harapan Bersama
Tegal
2.
Bpk.
Aldi Taher selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia organik.
3.
Orang
tua Kita yang saya sayangi yang sudah memberi fasilitas dan uang tentunya.
4.
Teman
Temanyang saya cintai muuaaaaach :*
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Tegal, 6 April 2013
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
TUJUAN PENULISAN
..................................................................................
1
B.
LATAR BELAKANG .....................................................................................
1
C.
RUMUSAN MASALAH
.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A.
ASAM KARBOSILAT
a.
Rumus umum .........................................................................................
3
b.
Tata nama ...............................................................................................
4
c.
Sifat fisika ...............................................................................................
5
d.
Sifat kimia ...............................................................................................
5
e.
Pembuatan ..............................................................................................
6
f.
Kegunaan ................................................................................................
6
B.
ESTER
a.
Rumus umum ..........................................................................................
7
b.
Tata nama ................................................................................................
8
c.
Isomeri .....................................................................................................
8
d.
Pembuatan ..............................................................................................
9
e.
Sifat – sifat .............................................................................................
10
f.
Sifat fisik ................................................................................................
10
g.
Sifat kimia ..............................................................................................
10
h.
Reaksi – reaksi ......................................................................................
11
i.
Kegunaan ...............................................................................................
11
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
..............................................................................................
12
B.
SARAN .........................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mengetahui gugus fungsi senyawa karbon asam
karbosilat dan ester.
2. Mahasiswa mengetahui rumus stuktur serta tata nama
senyawa asam karbosilat dan ester.
3. Mahasiswa mengetahui sifat – sifat senyawa asam karbosilat
dan ester.
4. Mahasiswa mengetahui hubungan antara senyawa asam
karbosilat dan ester.
5. Mahasiswa mengetahui kegunaan senyawa asam karbosilat dan
ester dilaboratorium ataupun dalam kehidupan.
B.
LATAR BELAKANG
Perhatikan senyawa berikut.
Gas Cair
Apa
yang dapat Anda simpulkan dari pengamatan dua senyawa di atas? Kedua senyawa di
atas mempunyai jumlah atom C dan H sama, tetapi mempunyai sifat yang berbeda.
Perbedaan sifat kedua senyawa di atas disebabkan oleh satu atom H pada etana
digantikan oleh gugus –OH. Gugus –OH inilah yang menyebabkan perbedaan sifat
antara etana dengan etanol. Gugus –OH ini dikenal dengan sebutan gugus fungsi.
Gugus
fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog. Setiap
senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang
berbeda pula.
Rumus
Struktur Gugus Fungsi Senyawa Turunan Alkana
No.
|
Golongan
|
Rumus
Struktur
|
Gugus
Fungsi
|
Contoh
Senyawa
|
Nama
Senyawa
|
1.
|
Haloalkana
|
R – X
|
–X
|
CH –Cl
3
|
Klorometana
(metilklorida)
|
2.
|
Alkohol
(Alkanol)
|
R–OH
|
–OH
|
CH –OH
3
|
Metanol
(metil alkohol)
|
3.
|
Eter
(Alkasialkana)
|
R–O–R′
|
–O–
|
CH3–O–CH3
|
Metoksi metana
(dimetil eter)
|
4.
|
Aldehid
(Alkanal)
|
O
R C
H
|
O
C H
|
O
CH C
H
3
|
Etanal
(asetaldehida)
|
5.
|
Keton
(Alkanon)
|
O
R C
R′
|
O
C R′
|
O
CH C
CH
3 3
|
Propanon
(dimetil keton)
|
6.
|
Asam Karboksilat
(Asam Alkanoat)
|
O
R C
OH
|
O
C OH
|
O
CH C
OH
3
|
Asam etanoat
(asam asetat)
|
7.
|
Ester
(Alkil Alkanoat)
|
O
R C OR′
|
O
C OR′
|
O
CH C
OCH
3 3
|
Metil etanoat
(metil asetat)
|
C. RUMUSAN MASALA
1. Bagaimanakah gugus fungsi senyawa karbon asam karbosilat
dan ester.
2. Bagaimanakah rumus stuktur serta tata nama senyawa asam
karbosilat dan ester.
3. Apakah isomer dari senyawa asamkarbosilat dan ester.
4. Apa saja sifat – sifat senyawa asam karbosilat dan ester.
5. Apa saja reaksi – reaksi pada senyawa asam karbosilat dan
ester.
6. Bagaimanakah hubungan antara senyawa asam karbosilat dan
ester.
7. Apakah kegunaan senyawa asam karbosilat dan ester
dilaboratorium ataupun dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAM KARBOSILAT
Asam karboksilat merupakan senyawa asam
dengan gugus fungsi karboksil ()Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari
gugus karbonil()dengan gugus hidroksil (–OH). Golongan senyawa ini paling awal
diselidiki oleh para ilmuwan kimia karena banyak terdapat di alam. Beberapa
asam karboksilat biasa yang penting tercantum pada tabel berikut.
Beberapa Asam Karboksilat Biasa yang
Penting
Asam Karboksilat
|
Sumber atau
Penggunaan
|
Asam laktat
|
Dalam susu dan susu masam
|
Asam oksalat
|
Dalam bayam dan kelembak
|
Asam tartrat
|
Dalam sari anggur
sebagai garam monokalium
|
Asam salisilat
|
Untuk membuat
aspirin dan minyak gandapura
|
Asam tereftalat
|
Untuk membuat serat poliester, film,
dan benda-benda cetakan
|
Asam sitrat
|
Dalam jeruk dan beri
|
Asam karboksilat merupakan senyawa
turunan alkana, sehingga cara penamaannya menjadi asam alkanoat.
a. Rumus Umum
Perhatikan rumus struktur beberapa senyawa asam karboksilat pada tabel berikut.
Beberapa
Rumus Struktur Senyawa Asam Karboksilat
No.
|
Nama Asam
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
1.
|
Asam metanoat
|
O
H C OH
|
CH O
2 2
|
2.
|
Asam etanoat
|
O
CH C OH
3
|
C H O
2 4
2
|
3.
|
Asam propanoat
|
O
CH CH C
OH
3 2
|
C H O
3 6
2
|
Berdasarkan tabel terlihat jelas bahwa perbandingan atom C : H selalu 1 :
2, maka rumus umum asam karboksilat (asam alkanoat)
adalah CnH2nO2
b. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama pada asam karboksilat, yaitu:
a. Tata nama trivial.
Nama trivial asam karboksilat biasanya dida- sarkan pada nama sumbernya,
bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang
telah dikenal orang sejak lama, seperti terlihat pada tabel
Contoh
Penamaan Asam Karboksilat
Rumus Struktur
|
Nama Trivial
|
Sumber/Asal Mula
|
O
H C OH
|
Asam formiat atau asam semut
|
Ditemukan pada semut
Formica rufa
|
O
CH CH CH
C OH
3 2 2
|
Asam butirat
|
Butirat terdapat dalam
mentega (butter)
|
O
CH CH CH
CH
C OH
3 2 2 2
|
Asam valerat
|
Ditemukan pada akar tanaman
valere
|
b. Menurut sistem IUPAC.
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran a menjadi oat dan diawali kata
asam.
Contoh: Metana ⎯⎯→
Asam Metanoat
Cara
penamaam asam alkanoat adalah:
o
Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus
karboksil ( ).
o
Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi (atom C gugus OH selalu menjadi nomor 1 sehingga posisi
gugus kar- boksil tidak perlu dinyatakan).
o
Urutan penamaan:
Asam(nomor cabang)-(nama cabang)(alkanoat)
Contoh:
IUPAC :
asam 4–etil–2–metilheksanoat
c. Sifat fisika
1. Asam karboksilat mempunyai titik didih
lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya
sebanding.
2. Kelarutan asam karboksilat dalam air
lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya
sebanding.
3. Kelarutan asam karboksilat dalam air
menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
4. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon
dapat larut sempurna dalam air.
d. Sifat kimia
Beberapa
sifat asam karboksilat adalah:
1. Asam karboksilat merupakan asam lemah.
Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam makin bertambah.
2. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan
basa menghasilkan garam.
Reaksi
ini disebut penetralan.
3. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan
alkohol menghasilkan ester.
Reaksi
ini dikenal dengan nama reaksi esterifikasi.
4. Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
air sehingga pada umumnya mempunyai titik didih tinggi.
5. Mulai dari C1 sampai dengan C4 mudah larut dalam air. Makin panjang rantai
C-nya makin sukar larut dalam air.
6. Adanya cabang akan mempengaruhi derajat
keasaman. Cabang alkil akan mengurangi keasaman, sedangkan jika cabangnya
atom-atom halogen akan menambah keasaman.
e. Pembuatan
Asam
karboksilat dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
1. Oksidasi alkohol primer atau aldehida
dengan suatu oksidator
2. Hidrolisis senyawa alkana nitril pada
suhu tinggi dan asam kuat
f. Kegunaan
Asam karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari, di
antaranya adalah:
1. Asam formiat (asam semut) banyak
digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan karet
untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
2. Asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi
rasa asam dan sebagai pengawet makanan.
3. Sebagai bahan pembuatan ester dengan
cara mereaksi- kannya dengan alkohol.
4. Asam karboksilat suku tinggi dipergunakan
untuk pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam
palmitat, dan lain-lain.
B. ESTER
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa buah yang
mungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya
dicampuri essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya
bermacam-macam tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan aroma
karakteristiknya sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Beberapa Ester
dan Aromanya
|
Ester atau
alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
a. Rumus Umum
Perhatikan beberapa rumus struktur senyawa ester pada
tabel berikut.
No.
|
Nama
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
1.
|
Metil metanoat
|
O
H C OCH3
|
C H O
2 4
2
|
2.
|
Metil etanoat
|
O
CH3 C OCH3
|
C H O
3 6
2
|
3.
|
Metil propanoat
|
O
C2H5 C OCH3
|
C H O
4
8 2
|
Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester
adalah CnH2nO2
b. Tata Nama
Ester mempunyai nama IUPAC alkil alkanoat. Tata nama
ester hampir sama dengan tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti
dengan nama alkil dari R′ karena atom H dari gugus –OH diganti dengan gugus
alkil.
Dari
asam format (HCOOH):
HCOO–CH3 Metil
format
HCOO–CH2CH3 Etil
format
HCOO–CH2CH2CH3 n–propil
format
Dari
asam asetat (CH3COOH):
CH3COO–CH3 Metil
asetat
CH3COO–CH2CH3 Etil
asetat
CH3COO–CH2CH2CH3 n–propil
asetat
Contoh:
c. Isomeri
Ester memiliki dua macam isomeri, yaitu:
1. Isomer Struktur
Isomer struktur pada ester dimulai pada ester dengan
jumlah atom karbon tiga.
2. Isomer Fungsi
Ester dan asam karboksilat merupakan isomer fungsi karena
keduanya memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CnH2nO2. Contoh:
Isomer dari C3H6O2
adalah:
d. Pembuatan
Ester dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
1. Mereaksikan
asam karboksilat dengan alkohol dalam suanana asam
(dalam asam sulfat pekat).
2. Mereaksikan
perak karboksilat dengan alkil halida.
3. Mereaksikan
anhidrida asam alkanoat dengan alkohol.
4. Mereaksikan
halogen asam alkanoat dengan alkohol.
e. Sifat-sifat
Beberapa sifat ester adalah:
1. Ester mudah
menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
2. Ester berbau
harum dan banyak terdapat pada buah-buahan.
3. Ester sedikit
larut dalam air.
4. Titik didih dan
titik beku ester lebih rendah daripada asam kar- boksilat.
f. Sifat Fisik Ester
1. Titik didih ester hampir sama dengan
titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
2. Ester dapat larut dalam pelarut
organik.
3. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat
larut dalam air.
4. Ester yang mudah menguap memiliki
bau sedap.
g. Sifat Kimia Ester
a. Hidrolisis
Hidrolisis
ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.
b. Reaksi dengan amonia
Ester
bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.
c. Transesterifikasi
Ester
dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan
ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester
bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.
e. Reduksi
Reduksi
ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan
menghasilkan alkohol primer.
h. Reaksi-reaksi
1. Ester mudah
direduksi oleh gas hidrogen menjadi alkohol.
2. Ester mudah
terhidrolisis oleh air dalam suasana asam menjadi asam karboksilat dan alkohol.
3. Ester mudah
terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam karboksilat dan alkohol.
i. Kegunaan
1. Dalam kehidupan
sehari-hari ester banyak digunakan, seperti:
2. Ester memiliki
bau yang harum (khas), sehingga banyak dipakai sebagai essens buah-buahan.
3. Ester digunakan
untuk bahan pembuatan sabun.
4. Ester digunakan
untuk pembuatan mentega.
5. Beberapa
senyawa ester digunakan sebagai bahan untuk pembuat- an benang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Gugus fungsi
adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. Setiap senyawa
karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang berbeda
pula.
3. karboksilat
merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil ().Gugus fungsi karboksil
merupakan gabungan dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
4. Asam
karboksilat dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu oksidasi alkohol primer
atau aldehida dengan suatu oksidator dan hidrolisis senyawa alkana nitril pada
suhu tinggi dan asam kuat.
5. Asam
karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
adalah asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil, pe-
nyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon
karet); asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet
makanan, sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya dengan
alkohol; dan asam karboksilat suhu tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun
jika direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam palmitat.
6. Ester atau
alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
7. Beberapa sifat
ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya,
ester berbau harum, dan banyak terdapat pada buah-buahan, ester sedikit larut
dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah daripada asam
karboksilat.
B. SARAN
Mempelajari
kimia organik memang sulit apalagi bagi yang belum mempunyai dasar ilmu kimia sama
sekali. Seperti saya ini. Hehehee. Janganlah kita menpelajari materi yang sulit
langsung. Itu hanya membuat utek kita menjadi mules saja. Nanti bisa membuat
kita stres loh. Ntar cepet tua dong?? Heee. Tapi hendaknya kita mempelajari
materi dari dasar dulu sebelum mendalami ilmu kimia. Trus tidak akan bisa
mempelajari ilmu kimia kalau tidak ada yang menuntun kita loh. Karna pada kimia
banyak istilah – istilah maupun simbol – simbol yang banyak.
Tapi jangan
takut dan jangan khawatir karna sesulit apapun materi ketika kita terima. Jika
kita sudah terbiasa mendengarkan ataupun mempelajari materi tersebut pasti ada
yang masuk di memori kita walaupun sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Redjeki. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Wertheim, Jane. (Agusniar
Trisnamiati). Kamus Kimia Bergambar
(terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Wood, Jesse H; Keenan, Charles
W and Bull, William E. 1968.
Fundamentals of College Chemistry, Second Edition. USA:
Harper and Row Publishers.
Kus Sri Martini.
1988. Prakarya Kimia. Surakarta:
Universitas Sebelas
Maret.
Lestari, S. 2004. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Kawan
Pustaka.
trimakasih atas postingannya, menurut saya ini sudah cukup lengkap
ReplyDeletesama".. terimakasih sudah mampir.
Delete