FARMASI POLITEKNIK TEGALinfo_cweh imitasi

Tuesday, 29 April 2014

URAIAN FARMAKOLOGI BATUK

01:29

Share it Please
BATUK


Definisi
Proses eksipirasi yang eksplosif yang memberikan mekanisme proteksi normal untuk membersihkan saluran pernafasan dari adanya sekresi atau benda asing yang mengganggu
Bukan penyakit, tetapi merupakan gejala atau tanda adanya gangguan pada saluran pernafasan
Di sisi lain, batuk juga merupakan salah satu jalan menyebarkan infeksi
Etiologi
Iritan yang terhirup (asap, asap rokok, debu, dll) atau teraspirasi (postnasal drip, benda asing, isi lambung)
Semua gangguan yang menyebabkan inflamasi, konstriksi, infiltrasi, dan kompresi jalan nafas
Asma
TBC
Kanker paru-paru
Interstitial lung disease, pneumonia, and lung abscess
Congestive heart failure
Ace-Inhibitor drugs (captopril)
patogenesis
Melibatkan suatu kompleks rangkaian refleks yang bermula dari stimulasi terhadap reseptor iritan
Sebagian besar reseptor diduga berlokasi di sistem pernafasan, sedangkan pusat batuk diduga berada di medula
Batuk yang efektif tergantung pada kemampuan untuk mencapai aliran udara yang tinggi dan tekanan intrathoraks, sehingga meningkatkan proses pembersihan mukus pada saluran nafas
Komplikasi batuk : symptoms of insomnia, hoarseness, musculoskeletal pain, exhaustion, sweating, and urinary incontinence
Klasifikasi
Berdasarkan durasi :
Akut,yaitu batuk yang terjadi kurang dari 3 minggu
Sub akut,batuk yang terjadi selama 3-8 minggu
Kronis, batuk yang berlangsung lebih dari 8 minggu
Durasi batuk bisa untuk memprediksi penyebabnya
AKUT
Penyebab tersering adalah:
ISPA (especially the common cold, acute bacterial sinusitis, dan pertussis),
Namun bisa juga karena pneumonia, pulmonary embolus, atau congestive heart failure
sub akut
Jika batuk terjadi setelah kejadian ISPA yang tidak terkomplikasi pneumonia (chest X-ray normal) post infectius cough
Jika pasien melaporkan adanya post-nasal drip, diatasi dengan obat common cold, tetapi batuk masih bertahan (dugaan sinusitis bakterial)
KRONIS
Pada perokok: mungkin disebabkan oleh COPD atau bronchogenic carcinoma
Pada non-perokok yang hasil foto thoraxnya normal dan tidak sedang menggunakan ACEi nhibitor, penyebab yang mungkin : postnasal drip, asthma, dan gastroesophageal reflux.
Evaluasi perlu dilakukan dengan melihat riwayat penyakit/obat--menentukan penyebab yang paling terkait
Selain itu, secara empirik dapat dilakukan:
Hindari “racun” paru-paru : smoking, occupational exposure
Hentikan obat-obat yang mungkin menyebabkan batuk : ACE inhibitor, beta blocker
Identifikasi adanya bronkitis kronis : chest X-ray, Lung function test, TBC
identifikasi ada/tidaknya penurunan BB atau gejala penyakit serius lain : demam, menggigil (TBC paru),hemoptysis (darah di sputum), BB turun(kanker paru),dyspnea,atau pedal edema (CHF)
Klasifikasi berdasarkan tanda klinis
Batuk kering
  Seringkali sangat menganggu, tidak dimaksudkan untuk membersihkan saluran nafas, pada kondisi tertentu berbahaya (pasca operasi)
Batuk berdahak
  mekanisme pengeluaran sekret atau benda asing di saluran nafas
Terapi
Tujuan terapi :
Menghilangkan gejala batuk
Menghilangkan penyakit/kondisi penyebab batuk
Strategi terapi :
Menggunakan obat-obat antitusif atau ekspektoran
Menggunakan obat-obat sesuai dengan penyebabnya
Menghentikan penggunaan obat-obat penyebab batuk
antitusif
Untuk menekan batuk kering
Kurang memberi manfaat klinis, kecuali untuk batuk yang sangat mengganggu
Mekanisme kerja: aksi sentral pada pusat batuk di medulla.
Dapat menyebabkan retensi sputum bahaya pada bronkitis kronis dan bronkiektasis
contoh obat :
kodein
noskapin
dekstrometorfan
Efek samping: pusing, gangguan saluran cerna.
Ekspektoran
Dimaksudkan untuk memudahkan ekspektorasi (batuk)
Digunakan sebagai ekspektoran pada batuk berdahak, mekanisme kerjanya dg cara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas dahak di trakea dan bronki, kemudian merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
Efek samping: mual, muntah, batu ginjal.
Contoh :
Gliseril guaiakolat / guafenesin
Succus Liquiriteae
Ammonium chloride
mukolitik
Mempercepat ekspektorasi dan mengurangi viskositas sputum
Contoh obatnya:
Asetilsistein
Karbosistein
Ambroksol
Bromheksin
Ambroxol (Epexol®)
Digunakan sebagai mukolitik pada batuk berdahak.
Merupakan metabolit dari bromheksin
Efek samping: efek samping ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi.
Selain utk obat batuk, ambroxol juga memiliki sifat pereda nyeri pada sakit tenggorokan/faringitis, shg dikembangkan tablet hisap ambroxol.
Erdosteine (Edotin®)
Sifat mukolitik lebih baik daripada bromheksin
Efek samping ringan, biasanya hanya di saluran cerna.
Asetilsistein (Fluimucil®)
Digunakan sebagai mukolitik, dan mencegah keracunan parasetamol
Efek samping: bronkospasme, gangguan saluran cerna
Asetilsistein memecah ikatan disulfida pada dahak.
Batuk akut relatif lebih mudah disembuhkan atau dapat sembuh sendiri
Batuk sub akut--juga relatif dapat sembuh


Batuk kronis--perlu kecermatan tersendiri untuk mendiagnosis penyebabnya dan menentukan penatalaksanaan
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
Selamat datang di blognya Cweh Imitasi...Materi mengenai farmasi saya rangkum disini... Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Bermanfaat!!!!!