FARMASI POLITEKNIK TEGALinfo_cweh imitasi

Tuesday, 29 April 2014

URAIAN FARMAKOLOGI ENZIM SEBAGAI PENGOBATAN

01:32

Share it Please
Enzim

Definisi
Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, hampir semua enzim adalah protein.
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi dalam makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup.
Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis (molekul kecil menjadi molekul besar ( anabolisme). bila  mole kul besar menjadi molekul yang lebih kecil (Katabolisme) .
Beberapa reaksi kimia tersebut antara lain respirasi, glikolisis, fotosintesis pada tumbuhan, dan protein sintesis.
Pemanfaatan Enzim
Diagnostik
Pengobatan
Diagnostik
Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat penyakit tertentu
Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatu senyawa petanda yang dicari dapat diketahui dan diukur berapa jumlahnya
SGOT & SGPT
Hepatitis atau toksin yang berat dapat menyebabkan peningkatan enzim dalam serum sampai 20X lipat.
Pada peradangan awal hepatitis, kadar GPT(glutamate –piruvate transaminase) meningkat lebih awal dan lebih mencolok dibandingkan dengan GOT
Glutamat-oxaloacetic Transaminase (GOT) merupakan salah satu enzim transaminase. GOT atau biasa juga disebut AST (aspartate amino transferase) merupakan enzim transaminase yang terutama terdapat dalam hepar, meskipun juga terdapat dalam ginjal, jantung dan otot sketal.
Ditemukan pada sel hati dan miokard, muskuloskeletal, ginjal, pancreas, otak dan eritrosit
Untuk diagnosis dan evaluasi penyakit hati dan penyakit  jantung, memantau efek obat yang hepatotoksik dan nefrotoksik
Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter globiformis dapat digunakan untuk mengukur asam urat.
Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidase yang dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.
Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme dan keracunan alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan enzim alcohol dehidrogenase yang dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisciae, dan lain-lain.
PENGOBATAN
Pemanfaatan enzim dalam pengobatan meliputi :
Penggunaan enzim sebagai obat,
Pemberian senyawa kimia untuk memanipulasi kinerja suatu enzim dengan demikian suatu efek tertentu dapat dicapai (enzim sebagai sasaran pengobatan),
Manipulasi terhadap ikatan protein-ligan sebagai sasaran pengobatan
Penggunaan enzim sebagai obat
biasanya mengacu kepada pemberian enzim untuk mengatasi defisiensi enzim yang terdapat di dalam tubuh manusia untuk mengkatalis rekasi-reaksi tertentu
Contoh keadaan defisiensi enzim yang bersifat sementara adalah defisiensi enzim-enzim pencernaan
Seperti yang diketahui, enzim-enzim pencernaan sangat beragam, beberapa di antaranya adalah:
Protease dan peptidase yang mengubah protein menjadi asam amino,
Lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak,
Karbohidrase yang mengubah karbohidrat seperti amilum menjadi glukosa
DEFISIENSI ENZIM
Adapun yang bersifat menetap menyebabkan banyak kelainan, yang biasanya juga disebut sebagai kelainan genetic mengingat enzim merupakan protein yang ditentukan oleh gen.
Contoh kelainan akibat defisiensi enzim antara lain adalah hemofilia.
Hemofilia adalah suatu  penderita yang mengalami kesulitan penggum palan darah (cenderung untuk pendarahan) akibat defisiensi enzim-enzim terkait penggum palan darah. 
Saat ini telah diketahui ada tiga belas faktor, sebagian besar adalah protease dalam bentuk proenzim, yang diperlukan dalam proses peng gumpalan darah.
Pada penderita hemofilia, terdapat gangguan/defisiensi pada faktor VIII (Anti-Hemophilic Factor), faktor IX, dan faktor XI.
Kelainan ini dapat diatasi dengan transfer gen yang mengkode faktor IX.
Diharapkan gen tersebut dapat mengkode enzim-enzim protease yang diperlukan dalam proses penggumpalan darah
Enzim Sebagai Sasaran Pengobatan
Enzim sebagai sasaran pengobatan merupakan terapi,  senyawa tertentu digunakan untuk memodifikasi kerja enzim, sehingga efek yang merugikan dapat dihambat dan efek yang menguntungkan dapat dibuat.
Contoh penyakit  adalah Diabetes Melitus. Pada penyakit Diabetes Melitus, senyawa yang diinduksikan adalah akarbosa (acarbose).
Akarbosa akan bersaing dengan amilum makanan untuk mendapatkan situs katalitik enzim amilase (pankreatik α-amilase) yang akan mengubah amilum menjadi glukosa sederhana.
 Akibatnya reaksi tersebut akan terganggu, sehingga kenaikan gula darah setelah makan dapat dikendalikan.
Mediator radang prostaglandin yang dibentuk dari asam arakidonat melibatkan dua enzim, yaitu siklooksigenase I dan II (cox 1 dan cox II).
Ada obat atau senyawa tertentu yang mempengaruhi kinerja cox 1 dan cox II sehingga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.(obat anti inflamsi)
Manipulasi terhadap ikatan protein-ligan sebagai sasaran pengobatan
Pengobatan dengan sasaran interaksi protein-ligan mengacu kepada prinsip interaksi sistem mediator-reseptor.
Bila mediator disaingi oleh molekul analognya sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor, sehingga efek dari mediator tersebut tidak terjadi.
Pengendalian tekanan darah yang diatur oleh hormon adrenalin.
Reseptor yang terdapat pada hormon adrenalin, yaitu α-reseptor dan β-reseptor dapat dihambat oleh senyawa-senyawa yang berbeda.


Penghambatan pada β-reseptor dapat menim bulkan efek pelemasan otot polos dan penurunan detak jantung. Obat-obatan yang bekerja dengan cara tersebut dikenal sebagai β-blocker.
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
Selamat datang di blognya Cweh Imitasi...Materi mengenai farmasi saya rangkum disini... Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Bermanfaat!!!!!